~Sepucuk Surat Dari Perempuan Itu~

Ini adalah sebuah cerita...
Buat hati siapa-siapa yang lara,
Ini juga cebisan kisah,
Buat mereka mahu hatinya nyaman dari gelora,
Kata dari dia suamimu...

Setelah saya memberikan seminar tenpohari, kamu memuji saya..:
" Encik hebat, seminar yang encik bawa adalah dengan baik sekali"
Saya hanya berucap kepada gadis itu..:
"Terima kasih".
Esoknya kamu menelefon saya sekadar untuk say "hello" dan bertanya..
"Bila boley saya ikut training lagi dengan encik?"
Saya hanya menjawab.
"Bila saja pun boleh"


Hari berlalu seperti biasa,.........
Kamu sering mengikuti training yang saya jalankan,
Sampai suatu hari saya terima sepucuk surat dari kamu yang berbunyi begini :


" Saudara, saya mencintai saudara, saya tahu saudara sudah punya keluarga, tapi saya rela menjadi isteri kedua, saya juga bersedia bermadu dan maafkan saya mengganggu perasaan saudara"


Dan denga itu saya menjawab lisan suratmu:
"Dik, suratmu sudah saya terima.. saya faham maksudmu, tapi dengan itu saya harus menjawab tidak, kamu memang cantik, semua lelaki pasti mengata parasmu elok dan cantik......


Tapi tahukah kamu kenapa saya mampu berdiri dengan baik di waktu menyampaikan training di klayak ramai?..Itu semua adalah kerna dorongan dan semangat dari isteri saya, sungguh kianat kalau saya harus menerima seseorang yang hanya mengagumi diri saya kerana dia juga tahu saya dipuji oleh banyak peserta.....


Kamu menyukai saya tidak ikhlas, kamu melihat  penampilan saya semata-mata, padahal org-org kesayangan saya di rumah yang telah bersusah payah mendorong saya supaya selalu tampil dengan baik ,
Dia adalah isteri dan anak saya, kalau kamu menyukai saya, ertinya kamu hanya memetik hasil yang telah isteri saya bajai sejak dulu lagi dan cara ini takkan pernah 'abadi'....


Tahukah kamu bahwa saya memulai semua ini disaat isteri dan anak saya yg telah mendampingi saya dikala saya susah sehinggalah berjaya seperti hari ini....


Tahukan kamu bahwa isteri saya yang mendoakan kejayaan saya sehingga berjaya seperti hari ini.
Kamu memang cantik, tapi hati isteri dan anak saya lebih cantik,
Walaubagaimanapun, terima kasih menganggumi saya.
Kerana saya juga adalah hamba Allah."




Subhanallah...
Moga kita lebih dekat memahami suami dan lebih banyak mendorong suami.
Ikhlas dan redha itu kunci untuk janji Allah.
Insyaallah membentuk keluarga sakinah di dunia dan akhirat.
Aminnnn.

-----@ Ummie Aie'sya